Setiap
saat dalam kehidupan ini kita selalu akan berjalan dengan banyak
pertanyaan. Pertanyaan inilah yang membuat kita mampu terus berjalan, mencari, menjabarkan, menguraikan
tujuan dan harapan kita. Dalam setiap pertanyaan, kadang - kadang kita temukan jawaban secara
gamblang. Namun sering jawaban itu terselubung dalam setiap senti kejadian yang
membutuhkan pengertian yang penuh kesederhanaan.
Aku
selalu berpikir dalam setiap kejadian yang aku lalui, pasti memiliki arti yang
tersembunyi rapat. Kadang semakin sering aku coba mengurai artinya, malah
semakin tegang arti itu bersembunyi. Semakin hari aku berjalan menapaki hari,
aku mengerti bahwa setiap kejadian ini hanya berniat mengajariku hal – hal yang
belum pernah aku rasakan. Perasaan itu sering terjadi berkali – kali, dan itu
artinya aku belum berhasil melewati pelajaran ini.
Satu
fakta lagi yang aku rasakan dalam hidup ini. Bahwa lebih ringan memaafkan dan
mencoba menerima semua yang terjadi, ketimbang berbalik dan mencoba mengubah
hal yang telah terjadi. Hal yang terjadi tidak akan bisa kita ubah lagi. Dia
adalah masa lalu yang pernah menggigit kita untuk terus maju dalam permainan
ini, bukannya mundur melihat bekas gigitan itu. Menerima adalah hal yang mudah
seharusnya. Kita begitu mudah menerima harta, kasih sayang, cinta, loyalitas,
tapi entah kenapa kita tidak pernah adil dengan sisi gelap. Ini bukan dunia
yang sempurna. Dunia yang kita jalani sekarang hanya meminta kita untuk
menerima keadaannya yang sangat mulia ini. Kita memang terlalu egois untuk
menyebut dunia kejam dan tidak adil. Toh kenyataannya kita tidak bisa menerima
kedua sisi sama rata. Kita bahkan tidak punya hak untuk meminta, karena kita
belum memberi sebanyak yang dunia berikan kepada kita.
Maka,
aku terus mencari arti dalam setiap kejadian yang menyentuh sendi hidupku. Aku
belajar untuk mencintai hidupku, mencintai keputusan yang telah aku ambil,
mencintai orang – orang yang mempermainkanku, mencintai kegagalanku, mencintai
keberhasilanku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar